IKLAN
Oleh Mega Ayu Septrina
14 November 2010
Promosi merupakan suatu hal yang penting dilakukan produsen untuk memasarkan produknya. Berbagai cara dilakukan oleh para produsen agar produknya laris dipasaran. Salah satu cara yang dilakukan oleh para produsen adalah dengan memasang iklan, baik melalui media massa, radio, maupun televisi. Menurut Jefkins (1996), iklan merupakan salah satu cara menjual barang dan jasa melalui penyebaran informasi iklan yang bersifat membujuk publik agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan tujuan strategi pemasaran pembuat iklan (dalam Nugroho, 2009). Menurut Dunn & Barban (1986), iklan juga sebagai suatu komunikasi non personal yang membutuhkan biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh kalangan perusahaan, organisasi nirlaba, maupun perorangan dengan menggunakan pesan iklan yang diharapkan dapat menginformasikan atau membujuk kalangan tertentu yang membaca pesan tersebut (dalam Nugroho, 2009).
A. SEJARAH IKLAN
Iklan tulis mulai dikenal sejak zaman Yunani kuno. Ketika itu, iklan berisi mengenai budak-budak yang melarikan diri dari tuannya atau mengenai penyelenggaraan pertandingan Gladiator. Pada masa ini, iklan hanyalah berupa surat edaran. Beberapa waktu kemudian barulah muncul metode periklanan yang ditulis dengan tangan dan dengan kertas yang lebih besar di Inggris. Iklan pertama yang dicetak di Inggris ditemukan pada Imperial Intelligencer Maret 1648. Sampai tahun 1850-an, di Eropa iklan belum sepenuhnya dimuat di surat kabar. Kebanyakan masih berupa pamflet, leaflet, dan brosur. Iklan majalah pertama muncul dalam majalah Harper tahun 1864.
Iklan pertama kali diperkenalkan di nusantara oleh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda periode 1619 – 1629 Jan Pieterzoon Coen. J.P. Coen juga adalah penerbit Bataviasche Nouvelle, surat kabar pertama di Indonesia yang terbit tahun 1744, satu abad setelah J.P. Coen meninggal.
B. DEFINISI IKLAN
Menurut Russel & Lane (1990), iklan adalah suatu pesan yang dibayarkan oleh sponsor dan disampaikan melalui beberapa medium komunikasi massa. Sedangkan menurut Gilson & Berkman (1980), iklan juga merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang untuk menghasilkan respon dan membantu tercapainya objektifitas atau tujuan pemasaran (dalam Nugroho, 2009).
Iklan dapat diartikan sebagai berita pesanan (untuk mendorong, membujuk) kepada khalayak/orang ramai tentang benda atau jasa yang ditawarkan. Iklan dapat pula diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak/orang ramai mengenai barang atau jasa yang dijual dan dipasang di dalam media massa, seperti surat kabar/koran, majalah dan media elektronik seperti radio, televisi dan internet. Dari pengertian iklan tersebut dapat disimpulkan bahwa iklan dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian dan mendorong atau membujuk pembaca iklan agar memiliki atau memenuhi permintaan pemasang iklan (dalam Andaiyani, 2010).
Menurut Rhenald Kasali (1992:21), secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Secara umum, iklan merupakan suatu bentuk komunikasi nonpersonal yang menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu melalui media massa yang bertujuan memengaruhi/mempersuasi khalayak agar membeli suatu produk atau jasa (dalam Sulistyawati, 2007).
C. SYARAT DAN KARAKTERISTIK IKLAN
1. Syarat-syarat Iklan (dalam Andaiyani, 2010):
a. Bahasa Iklan
1) Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis.
2) Ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif.
3) Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan.
b. Isi iklan
1) Objektif dan jujur.
2) Singkat dan jelas.
3) Tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain.
4) Menarik perhatian banyak orang.
2. Karakteristik Iklan
Iklan memiliki beberapa karakteristik, antara lain (dalam Sulistyawati, 2007):
a. Suatu bentuk komunikasi yang berbayar.
b. Nonpersonal komunikasi.
c. Menggunakan media massa sebagai massifikasi pesan.
d. Menggunakan sponsor yang teridentifikasi.
e. Bersifat mempersuasi khalayak.
f. Bertujuan untuk meraih audiens sebanyak-banyaknya.
D. FUNGSI DAN TUJUAN IKLAN
1. Fungsi Iklan
Gilson dan Berkman (1980) mengatakan bahwa dalam membantu program penjualan suatu produk atau jasa, iklan berfungsi untuk menarik perhatian dan menyimpankan informasi mengenai produk atau jasa tersebut ke dalam ingatan seseorang (dalam Nugroho, 2009). Walaupun iklan secara tidak langsung menimbulkan perilaku membeli, iklan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli. Menurut Gomez dan Arante (dalam Wahyudi, 1994), melalui iklan pula pengusaha berupaya meningkatkan penjualan produk atau jasa dengan cara menarik perhatian, mempengaruhi pesepsi, mempermudah ingatan khalayak serta menghasilkan sikap tertentu terhadap merek yang diiklankan, sehingga masyarakat berkeinginan untuk mencoba produk tersebut (dalam Nugroho, 2009).
2. Tujuan Iklan
Menurut Kotler (1998) tujuan iklan mecakup tiga hal, yaitu untuk (dalam Nugroho, 2009):
a. Menginformasikan (informative advertising), misalnya adanya pemunculan produk baru, perubahan harga, dimana produk dapat diperoleh, koreksi impresi yang salah, meredakan kecemasan konsumen dan membangun image konsumen.
b. Membujuk (persuasive advertising), yaitu menciptakan preferensi terhadap salah satu merek, mengganti merek, merubah persepsi terhadap atribut produk dan membeli sekarang juga.
c. Mengingatkan (reminder advertising), bahwa produk tersebut mungkin akan diperlukan di masa yang akan datang, dimana harus membeli dan memelihara kesadaran (awareness) akan adanya produk tersebut.
E. JENIS-JENIS IKLAN
Berdasarkan tujuannya, iklan diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni (dalam Sulistyawati, 2007):
1. Iklan Informatif (Informative Advertising).
Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada.
b) Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk.
c) Menjelaskan cara kerja produk.
d) Mengurangi ketakutan konsumen.
e) Mengoreksi produk.
2. Iklan Persuasif (Persuasive Advertising).
Iklan ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
a) Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa.
b) Mempersuasif khalayak untuk memilih merk tertentu.
c) Menganjurkan untuk membeli.
d) Mengubah persepsi konsumen.
e) Membujuk untuk membeli sekarang.
3. Iklan Reminder (Reminder Advertising).
Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa.
b) Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat.
c) Mengingatkan pembeli dimana membeli produk tersebut.
d) Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind).
e) Menjalin hubungan baik dengan konsumen.
Sumber Referensi:
Andaiyani. (2010, Oktober). Pengertian iklan. http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/commercial-companies/2043787-pengertian-iklan/. (Diambil 14 November 2010).
Nugroho, Putri W. (2009). Pengaruh pesan iklan televisi terhadap intensi pembelian produk pemutih kulit pada remaja putri. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Sullistyawati, Enik. (2007, Desember). Jenis iklan dan contohnya. http://enikkirei.multiply.com/journal/item/12/Jenis_Iklan_dan_Contohnya. (Diambil 14 November 2010).
Wikipedia. (2010, November). Iklan. http://id.wikipedia.org/wiki/Iklan. (Diambil 14 November 2010).
0 komentar:
Posting Komentar