BLOGGER TEMPLATES AND Zwinky Layouts »

Kamis, 07 Oktober 2010

PSIKOLOGI KONSUMEN

PSIKOLOGI KONSUMEN

Oleh Mega Ayu Septrina

6 Oktober 2010

Psikologi konsumen adalah salah satu cabang ilmu psikologi. Psikologi konsumen adalah studi tentang bagaimana orang berhubungan dengan barang dan jasa yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin psikologi konsumen sangat menarik dalam bidang pemasaran, periklanan, ekonomi, antropologi, psikologi sosial, dan psikologi kognitif. Beberapa psikolog konsumen mempelajari pengaruh dari iklan atau kemasan produk terhadap keputusan pembelian konsumen (http://www.wisegeek.com/what-is-consumer-psychology.htm). Menurut Howell & Dipboye (dalam Munandar, 2001), psikologi konsumen bersibuk diri secara luas dengan manusia sebagai konsumen dari barang dan jasa. Karena itu sasaran utamanya ialah menjelaskan perilaku konsumen, misalnya menguraikan macam pilihan apa yang dibuat orang, di bawah keadaan apa, dan dengan alasan-alasan apa. Karena sasaran utamanya ialah menjelaskan perilaku konsumen, maka di samping psikologi konsumen, digunakan juga istilah “perilaku konsumen”.

Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang (http://organisasi.org/perilaku-konsumen-ringkasan-rangkuman-resume-mata-kuliah-ekonomi-manajemen). Adapun pengertian dari perilaku konsumen menurut beberapa tokoh dibawah ini (http://elqorni.wordpress.com/2008/05/03/konsumen-dan-kepuasannya/):

a. Menurut Browne, dkk (1995), perilaku konsumen adalah aktivitas-aktivitas individu dalam pencarian, pengevaluasian, pemerolehan, pengonsumsi, dan penghentian pemakaian barang dan jasa.

b. Menurut Solomon (1999), perilaku konsumen adalah studi mengenai proses-proses yang terjadi saat individu atau kelompok menyeleksi, membeli, menggunakan, atau menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau pengalaman dalam rangka memuaskan keinginan dan hasrat tertentu.

c. Sedangkan menurut Sheth & Mittal (2004), perilaku konsumen adalah aktivitas mental dan fisik yang dilakukan oleh pelanggan rumah tangga (konsumen akhir) dan pelanggan bisnis yang menghasilkan keputusan untuk membayar, membeli, dan menggunakan produk dan jasa tertentu.

Dalam psikologi konsumen dikenal adanya istilah konsumen, konsumsi, konsumtif, dan konsumerisme. Di bawah ini akan dijelaskan pengertian dari masing-masing istilah tersebut.

a. Konsumen

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan (http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen). Menurut Kotler (2000), konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi (http://elqorni.wordpress.com/2008/05/03/konsumen-dan-kepuasannya/). Dua wujud konsumen (http://organisasi.org/perilaku-konsumen-ringkasan-rangkuman-resume-mata-kuliah-ekonomi-manajemen):

1) Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.

2) Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

b. Konsumsi

Konsumsi merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan atau tindakan menghabiskan dan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa (http://akupunmenulis.wordpress.com/2009/07/22/produksi-konsumsi-distribusi-dan-ekonomi-kerakyatan/).

c. Konsumtif

Konsumtif adalah perilaku yang boros dalam mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan (http://www.butikbella.co.cc/tag/arti-konsumtif). Howell dan Dipboye (dalam Munandar, 2001), mengemukakan bahwa perilaku konsumtif merupakan bagian dari aktivitas dan kegiatan mengkonsumsi suatu jasa dan barang yang dilakukan oleh konsumen.

d. Konsumerisme

Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan (http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumerisme). Menurut Peter Salim (1996) dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia kontemporer, arti konsumerisme (consumerism) adalah cara melindungi publik dengan memberitahukan kepada mereka tentang barang-barang yang berkualitas buruk, tidak aman dipakai dan sebagainya (http://www.facebook.com/note.php?note_id=399864735282).

Berdasarkan pengertian-pengertian mengenai istilah konsumen, konsumsi, konsumtif, dan konsumerisme di atas, dapat ditarik ringkasan yang menunjukkan perbedaan diantara masing-masing istilah tersebut. Perbedaan antara konsumen, konsumsi, konsumtif, dan konsumerisme dapat dilihat dibawah ini:

No.

Istilah

Perbedaan

Contoh

1.

Konsumen

Orang atau individu yang membeli dan memakai suatu barang atau jasa

Seorang mahasiswa yang membeli pulpen dan pensil untuk keperluan ujian.

2.

Konsumsi

Kegiatan memakai/ menghabiskan/mengurangi nilai dari suatu barang atau jasa

Seorang anak yang pergi membeli permen, kemudian memakannya.

3.

Konsumtif

Keinginan yang timbul dalam diri individu untuk memiliki/menggunakan suatu barang atau jasa yang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan

Seorang remaja yang suka sekali membeli pakaian model terbaru agar selalu tampil gaya, padahal pakaian tersebut belum tentu dibutuhkannya.

4.

Konsumerisme

Gaya hidup individu dalam menggunakan suatu barang atau jasa

Seorang pengusaha yang selalu membeli mobil-mobil mewah, tetapi tidak semua mobil yang ia miliki ia gunakan.

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh lingkungan yang mana lingkungan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa. Dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli, konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungannya, yaitu kebudayaan, keluarga, status sosial, dan kelompok acuannya (dalam Munandar, 2001). Berikut ini akan dijelaskan mengenai faktor-faktor tersebut:

a. Kebudayaan

Budaya tempat dimana individu tinggal dapat mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa.

Misalnya: orang-orang Amerika cenderung memakai pakaian yang mencolok dan seksi, akibatnya orang-orang yang tinggal disana cenderung untuk membeli pakaian yang seksi.

b. Keluarga

Ciri-ciri keluarga seperti jumlah dan umur anak-anak menentukan banyak keinginan konsumen. Perubahan dalam ciri-ciri keluarga menghasilkan perubahan dalam gaya hidup dan perubahan yang dramatis pada keinginan-keinginan konsumen. Setelah pernikahan terjadi perubahan substansial dalam keadaan yang diinginkan untuk perumahan, perabot rumah tangga, kegiatan waktu luang, dan sejumlah produk lain. Lahirnya anak juga mengubah kebutuhan, sikap dan gaya hidup konsumen sedemikian rupa sehingga konsumen menginginkan perubahan. Misalnya kebutuhan akan rasa aman secara finansial (dalam Munandar, 2001).

c. Status Sosial

Perubahan dalam status finansial dan atau harapan finansial dapat juga mempengaruhi keadaan yang diinginkan konsumen. Kenaikan gaji, warisan, atau antisipasi dari hal ini semua dapat menyebabkan konsumen mengubah keinginannya sedemikian rupa sehingga keadaan yang ada menjadi kurang memuaskan. Misalnya pembelian bahan makanan berubah menjadi pembelian bahan makanan yang lebih rendah mutunya dengan harga yang lebih murah. Berobat ke dokter tidak dilakukan kecuali kalau sangat perlu (dalam Munandar, 2001).

d. Kelompok Acuan

Perubahan dalam kelompok-kelompok acuan dapat mengubah gaya hidup dari konsumen yang sebaliknya akan berpengaruh pada hal-hal yang diinginkan. Misalnya seseorang yang baru lulus sarjana dan masuk bekerja. Perbedaan yang jelas dalam pakaian dan perilaku cepat mempengaruhi karyawan baru sewaktu ia menyadari perbedaan-perbedaan antara gaya hidup kelompok-kelompok acuan sebelumnya dan gaya hidup diperlihatkan oleh kelompok acuan yang baru. Perbedaan ini menciptakan masalah yang dikenali dan harus diatasi oleh karyawan baru agar dapat menyesuaikan diri dengan standar yang implisit dan eksplisit dari kelompok acuannya yang baru (dalam Munandar, 2001).

Sumber Referensi:

Anonim. (2010, September). What is consumer psychology?. http://www.wisegeek.com/what-is-consumer-psychology.htm. (Diambil 4 Oktober 2010).

Butik Bella. (2010, April). Gaya hidup konsumtif. http://www.butikbella.co.cc/tag/arti-konsumtif. (Diambil 4 Oktober 2010).

Elqorni, Ahmad. (2008, Mei). Konsumen dan kepuasanya. http://elqorni.wordpress.com/2008/05/03/konsumen-dan-kepuasannya/. (Diambil 4 Oktober 2010).

Indarini, Nurvita. (2009, Juli). Produksi, konsumsi, distribusi, dan ekonomi kerakyatan. http://akupunmenulis.wordpress.com/2009/07/22/produksi-konsumsi-distribusi-dan-ekonomi-kerakyatan/. (Diambil 4 Oktober 2010).

Munandar, A. S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

Prabowo, Cahyo. (2009, Januari). Perilaku konsumen - ringkasan/rangkuman/resume mata kuliah ekonomi manajemen. http://organisasi.org/perilaku-konsumen-ringkasan-rangkuman-resume-mata-kuliah-ekonomi-manajemen. (Diambil 4 Oktober 2010).

Sembiring, Amstrong. (2010, Juni). Konsumerisme. http://www.facebook.com/note.php?note_id=399864735282. (Diambil 4 Oktober 2010).

Wikipedia. (2010, Juli). Konsumen. http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen. (Diambil 4 Oktober 2010).

Wikipedia. (2010, September). Konsumerisme. http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumerisme. (Diambil 4 Oktober 2010).

0 komentar: