BLOGGER TEMPLATES AND Zwinky Layouts »

Minggu, 20 Februari 2011

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI/SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)

Oleh Mega Ayu Septrina

20 Februari 2011

Saat ini perkembangan informasi sudah amat pesat dan canggih. Salah satunya adalah informasi melalui internet, dimana setiap orang dapat mengakses informasi apa saja yang mereka inginkan melalui internet. Sistem informasi melibatkan hubungan antara manusia dengan komputer (sistem). Berbagai bidang studi telah memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis internet, termasuk didalamnya bidang studi psikologi. Dalam bidang psikologi, internet dimanfaatkan untuk mempublikasikan berbagai macam jurnal, hasil penelitian, pengetahuan mengenai psikologi, konsultasi secara online, lowongan pekerjaan, tes psikologi (tes maupun wawancara) secara online dan banyak lainnya.

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi. Hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien (Wikipedia, 2010).

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu psychē yang berarti jiwa dan logia yang artinya ilmu. Sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa (Wikipedia, 2011).

HRD atau yang sering dipanjangkan menjadi Human Resources Department, bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Kami percaya bahwa pengelolaan dari sumber daya manusia yang ideal dalam organisasi memiliki 8 aspek/pilar; dimulai dari: Seleksi dan Rekrutmen, Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development), Compensation and Benefit, Manajemen Kinerja (Performance Management), Perencanaan Karir (Career Planning), Hubungan Karyawan (Employee Relations), Separation Management, dan Personnel Administration and HRIS. Masing-masing pilar inilah yang akan menopang kinerja fungsi HR dalam organisasi untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas untuk menjawab kebutuhan bisnis dalam organisasi (Setyawan, 2008).

Tiap perusahaan memiliki sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem manajemen sumber daya manusia (human resource information system) atau HRIS. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. Sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktifitas-aktifitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP) (Setyawan, 2008). Dengan berkembangnya sistem informasi yang ada, maka adapun layanan yang berbasis sistem informasi dalam hal melayani kebutuhan sumber daya manusia (SDM).

Layanan Sistem Informasi SDM (HR Information System) adalah layanan yang berkaitan dengan pengaplikasian teknologi informasi dalam bidang SDM. Pada umumnya layanan ini digunakan untuk membangun suatu sistem informasi terpadu berbasiskan teknologi modern yang berkaitan dengan manajemen informasi dalam bidang SDM pada organisasi atau perusahaan (Optima Consultant, 2007).

Alat tes psikologi yang semula tidak dipublikasikan untuk umum, sekarang ini telah mulai dipublikasikan oleh pihak/orang-orang yang mengetahui tentang alat tes psikologi. Sebenarnya, alat tes psikologi tidak boleh bocor ke kalangan masyarakat. Karena banyak alat tes yang beredar di internet dilengkapi dengan trik-trik untuk mengerjakan tes tersebut. Adanya alat-alat tes yang dipublikasikan lewat internet ini akan berdampak tidak validnya hasil tes tersebut dan akan terjadi faking good dari individu yang mengerjakan tes yang bersangkutan dalam dunia nyata.

Adapun dampak positif dan negatif dengan adanya sistem informasi psikologi/SDM (sumber daya manusia), yaitu:

v Dampak Positif:

1. Efisien dan efektif. Dapat mempermudah pekerjaan psikolog dalam menskoring hasil tes dengan adanya software untuk skoring hasil tes yang bersangkutan dan hemat waktu (dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat).

2. Dapat melakukan wawancara melalui video call, jika interviewee (orang yang diwawancara) dan interviewer (orang yang mewawancarai) tidak dapat bertatap muka/bertemu secara langsung.

3. Dapat melakukan tes psikologi secara klasikal dengan software khusus alat tes psikologi yang biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu.

4. Dapat menerima surat lamaran/curriculum vitae (CV) dengan adanya email.

5. Dapat dilakukan pertukaran database pelamar dengan perusahaan lain.

v Dampak Negatif:

1. Individu akan mengalami resistansi (kebal) atau sudah mengetahui materi tes sehingga mengerjakan tes tidak sebagai dirinya sendiri melainkan menampilkan sisi-sisi baik yang dapat membuat hasil tes terlihat baik.

2. Dalam melakukan wawancara secara online, dikhawatirkan individu tidak menampilkan dirinya secara benar, yaitu individu yang diwawancara disorot dengan webcam tetapi yang mengetik jawaban adalah orang lain. Ataupun jika melalui suara, dikhawatirkan akan adanya gangguan atau tidak lancarnya jaringan sehingga video maupun suara yang ada akan patah-patah (jaringan lemot), yang mengakibatkan terganggunya proses wawancara.

3. Banyaknya informasi yang diterima sering kali membuat kita kesulitan dalam
memilah prioritas dan menentukan kebenaran informasi tersebut. Bahkan tidak
jarang orang percaya begitu saja terhadap informasi yang diterimanya, tanpa
terlebih dahulu menyelidiki kebenaran dari informasi yang dia terima (Dewin, 2010). Dalam hal ini, misalnya lamaran yang diterima melalui email.

4. Dengan adanya programmer yang dapat membuat software skoring alat tes psikologi, membuat programmer tersebut dapat melakukan pekerjaan orang-orang psikologi dalam hal skoring hasil.

5. Dengan adanya banyak sistem informasi SDM, dapat mengakibatkan pengurangan tenaga kerja, baik melalui PHK maupun menyempitnya peluang kerja bagi tenaga kerja yang tidak menguasai TI (Teknologi Informasi). Padahal belum tentu orang-orang yang tidak menguasai TI tidak memiliki kompetensi yang handal (Dewin, 2010).

Sumber Referensi :

Dewin. (2010). Dampak negatif sistem informasi. http://dewin221106.blogspot.com/2010/05/dampak-negatif-sistem-informasi.html. 17 Februari 2011 11:26 PM.

Optima Consultant. (2007, Juli). Layanan sistem informasi SDM (HR information system service). http://www.konsultansdm.com/2007/07/layanan-sistem-informasi-sdm-hr.html. 17 Februari 2011 11:02 PM.

Setyawan, Yodi. (2008). Sistem informasi sumber daya manusia. http://yodisetyawan.wordpress.com/2008/05/02/sistem-informasi-sumber-daya-manusia/. 17 Februari 2011 11:26 PM.

Wikipedia. (2010, Desember). Sistem informasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. 20 Februari 2011 2:47 PM.

Wikipedia. (2011, Februari). Psikologi. http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi. 20 Februari 2011 2:50 PM.