Senin, 23 Mei 2011
Minggu, 22 Mei 2011
Selasa, 26 April 2011
PENGGUNAN DATABASE DALAM BIDANG PSIKOLOGI
PENGGUNAN DATABASE DALAM BIDANG PSIKOLOGI
Oleh Mega Ayu Septrina
26 April 2011
Saat ini kebanyakan orang masih menyimpan data atau file mereka secara konvensional, yaitu dengan cara mengarsipkan data-data tersebut di dalam map-map yang sudah di beri kode pada map tersebut, yang kemudian di simpan dalam suatu lemari khusus penyimpanan arsip. Padahal saat ini untuk menghindari sulit dan lamanya suatu data saat pencarian, data-data tersebut dapat di simpan di dalam komputer dalam bentuk folder dan di beri nama sesuai dengan kategori dari data yang ada didalamnya. Setelah terbentuk beberapa folder, dapat di simpan dalam suatu database sesuai dengan jenis data yang di simpan.
Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu pada tujuan tertentu pula. Banyak sekali kegiatan manusia yang menggunakan komputer sebagai sarana pengolahan data, sehingga diperlukan suatu perangkat lunak database. Jika di kaji lebih mendasar tentang batasan suatu database, maka dapat disebutkan bahwa segala bentuk koleksi data adalah suatu database. Mulai dari kelompok data pegawai sampai dengan kelompok file, merupakan database (Pakpahan, 2011).
Konsep dasar dari database adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu database dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema atau memodelkan struktur database, ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (Bagir, 2011).
Dalam bidang Psikologi banyak sekali data-data yang dapat di simpan dalam bentuk database. Misalnya, seorang Psikolog dapat menyimpan data pribadi dan hasil pemeriksaan kliennya dalam bentuk database, yang sebelumnya telah ia buat dan rapihkan dalam bentuk tabel-tabel yang dapat mempermudah dirinya untuk mencari data yang diinginkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Adapun tabel-tabel norma dari tes Psikologi yang dapat dibentuk dan di simpan dalam database. Tabel-tabel yang sudah di buat ini di simpan sesuai jenis tes masing-masing. Misalnya, untuk tes IST, masing-masing norma di buat sedemikian rupa dalam Microsoft Access dalam bentuk tabel yang nantinya akan saling berkaitan. Kita juga perlu membuat primary table (tabel utama/master) yang merupakan tabel kunci dari semua tabel yang di buat untuk tes IST ini, serta membuat secondary table. Untuk memudahkan dalam sistem skoring tes, database ini dapat digunakan untuk mempercepat proses skoring di banding jika dilakukan secara manual. Dalam database ini, kita juga dapat menambahkan tabel untuk memberikan kategorisasi hasil skoring tes.
Dengan demikian, dapat di lihat bahwa adanya penggunaan database dalam bidang Psikologi. Database dapat digunakan dalam hal skoring, dimana sistem skoring dapat dilakukan secara cepat dan praktis. Database ini cukup efektif dan efisien untuk digunakan dalam sistem skoring suatu tes dalam Psikologi. Selain itu, database dapat pula digunakan untuk menyimpan arsip-arsip dari klien yang dapat memudahkan Psikolog untuk mencari arsip dari klien mereka jika dibutuhkan untuk keperluan pemeriksaan psikologis.
Sumber Referensi :
Bagir, Muhammad. (2011, Maret). Pengertian database. http://semprulblog.blogspot.com/2011/03/pengertian-database.html. 26 April 2011 7:34 PM.
Pakpahan, Hombar. (2009, September). Konsep dasar database │pengertian database. http://ilmucomputer2.blogspot.com/2009/09/konsep-dasar-database-pengertian.html. 26 April 2011 7:28 PM.
Diposting oleh mega di 4/26/2011 08:11:00 PM 0 komentar
Kamis, 17 Maret 2011
KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI: DAMPAK INTERNET BAGI MANUSIA
KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI: DAMPAK INTERNET BAGI MANUSIA
Oleh Mega Ayu Septrina
17 Maret 2011
Kemajuan teknologi informasi saat ini telah berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan teknologi informasi ini telah dirasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bekerja, sekolah, maupun hanya sebagai media hiburan. Banyak orang yang telah memanfaatkan kemajuan teknologi informasi ini, baik muda, tua, anak-anak, laki-laki maupun perempuan. Salah satu bentuk kemajuan teknologi informasi ini adalah seperti internet.
Internet (inter-network) dapat diartikan jaringan komputer luas yang menghubungkan pemakai komputer satu dengan komputer lainnya dan dapat berhubungan dengan komputer dari suatu negara ke negara di seluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai aneka ragam informasi (Akfiyanto, 2010). Fasilitas layanan internet browsing atau surfing, yaitu kegiatan “berselancar” di internet, kegiatan ini dapat dianalogikan layaknya berjalan-jalan di mal sambil melihat-lihat ke toko-toko tanpa membeli apapun (Akfiyanto, 2010). Internet saat ini sudah dianggap sebagai sumber informasi. Berbagai informasi bisa kita dapatkan melalui internet dengan hanya mengakses situs yang berkaitan dengan informasi yang kita cari, salah satunya yaitu melalui search engine. Melalui internet berbagai informasi dapat kita akses dengan cepat. Banyak sekali situs-situs yang dapat diakses melalui internet, seperti misalnya situs-situs jejaring sosial, blog, search engine, game online, email, e-banking, dan lain-lain.
Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai pengaruh kemajuan teknologi informasi, khususnya yang berhubungan dengan internet baik dampak positif maupun dampak negatifnya dilihat dari sisi psikologi. Dampak dari adanya internet ini tidak hanya dirasakan oleh orang tua, tetapi bahkan juga telah berdampak pada anak-anak.
y Dampak Positif Adanya Internet:
1. Dapat meningkatkan fungsi kognitif seseorang, karena mendapat banyak informasi yang bermanfaat dari internet.
2. Meningkatkan kemampuan dalam bersosialisasi.
3. Dapat meningkatkan potensi diri.
4. Meningkatkan daya kreatifitas dengan dapat melihat banyak hasil karya seni orang lain melalui internet.
5. Dapat mengurangi tingkat stress dengan adanya permainan-permainan ataupun situs hiburan lainnya yang dapat diakses melalui internet.
6. Dapat meningkatkan prestasi dalam hal studi, bekerja, ataupun yang lainnya dengan menggunakan informasi-informasi yang di dapat melalui internet.
7. Tumbuhnya self disclosure pada orang yang cenderung introvert sehingga dapat lebih terbuka kepada orang lain.
8. Tumbuhnya need of affection (kebutuhan afeksi), yaitu menjadi lebih suka bergaul dan menjadi bagian dari orang lain ataupun suatu komunitas tertentu.
9. Bagi orang yang pemalu, dapat menumbuhkan kepercayaan diri dengan mau menunjukkan atau memasang foto pada akun yang dimiliki.
10. Dapat mempertahankan hubungan sosial yang sudah lama terjalin dengan teman maupun kerabat.
11. Meningkatkan kreatifitas seseorang dalam hal menulis (dengan adanya blog di internet).
12. Dapat menjadi media curahan hati sehingga dapat mengurangi beban pikiran seseorang.
13. Dapat menjadi sarana untuk bertukar pikiran mengenai suatu topik/permasalahan, sehingga dapat memberikan ide atau solusi pada seseorang ataupun orang yang memberi komentar.
14. Dapat menambah wawasan dan gudang informasi dalam kognitif orang-orang yang membaca blog.
15. Dapat membentuk suatu komunitas dan tergabung didalamnya yang dapat meningkatkan kemampuan dalam berhubungan sosial.
y Dampak Negatif Adanya Internet:
1. Menjadi kecanduan (addictted) menggunakan internet.
2. Menjadi malas, baik dalam bekerja maupun belajar.
3. Menjadi boros, baik dalam hal uang maupun waktu. Jika seseorang kehabisan uang ataupun uangnya menipis, ia akan cenderung cemas karena jika uangnya habis ia tidak dapat bermain internet lagi atau bahkan jika ia sudah bekerja ia takut jika uangnya tidak cukup untuk membiayai kehidupan sehari-harinya, hal ini dapat memicu stress pada diri individu. Jika individu tidak bisa mengatur waktu, maka apa yang seharusnya ia kerjaan akan terbengkalai sehingga ia tidak mempunyai manajemen waktu yang nantinya akan mempengaruhi pengaturan dirinya, dimana individu tidak dapat mengatur diri untuk mengerjakan segala sesuatu dalam kehidupan sehari-harinya (tidak dapat menentukan skala prioritas).
4. Digunakan untuk melihat situs-situs pornografi sehingga dapat meningkatkan hasrat seks yang berlebihan (menjadi hypersex).
5. Tidak menjadi diri sendiri. Menjadi pribadi lain dalam berkomunikasi melalui internet, yang lama-kelamaan dapat mengubah pribadinya sendiri.
6. Menjadi pribadi yang individualis atau bahkan egois. Individu hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan orang-orang disekitarnya.
7. Menjadi antisosial. Individu merasa nyaman dengan adanya internet sehingga merasa tidak membutuhkan orang lain karena dengan internet ia dapat melakukan semua hal, yang mengakibatkan dirinya malas bergaul dengan orang lain atau bahkan malas untuk berkomunikasi (berinteraksi) dengan orang lain.
8. Berubahnya kehidupan sosial. Individu tidak suka bergaul dalam dunia nyata, karena merasa lebih nyaman bergaul dalam dunia maya sehingga dirinya tidak perlu bertatap muka secara langsung dengan orang lain.
9. Cenderung suggestible. Mudah terpengaruh pada orang-orang yang tidak dikenal sehingga dapat terjadi tindak kejahatan yang menimpa kita.
10. Menjadi pribadi yang terlalu terbuka (extrovert) sehingga dirinya tidak dapat menjaga privasi diri.
11. Agresivitas. Dapat memicu pertengkaran (tindak agresi) antara pasangan, teman, atau bahkan keluarga. Hanya karena salah tulis dalam jejaring sosial dapat menimbulkan kesalahpahaman dengan orang lain.
12. Menjadi shopaholic. Tergiur dengan produk-produk yang ditawarkan dalam akun jejaring sosial yang menjual produk-produknya sehingga banyak menghabiskan uang untuk sesuatu yang belum tentu digunakan (tidak bermanfaat) yang membuat individu menjadi shopaholic.
Di atas telah dijelaskan dampak positif dan negatif dari perkembangan kemajuan teknologi, yaitu khususnya internet. Jelaslah bahwa ternyata internet sangat mempengaruhi kehidupan manusia baik secara positif maupun secara negatif. Dengan membaca dampak positif dan negatif tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya internet sangat bermanfaat dan membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal bekerja, studi, maupun hanya sebagai media hiburan. Namun, ternyata internet juga sangat mempengaruhi kehidupan manusia yang dapat membuat manusia berkembang menjadi pribadi yang tidak baik.
Sumber Referensi :
Akfiyanto. (2010, Oktober). Pengertian internet. http://id.shvoong.com/books/1901179-pengertian-internet/. 17 Maret 2011 11:26 PM.
Diposting oleh mega di 3/17/2011 11:43:00 AM 2 komentar
Minggu, 20 Februari 2011
SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI/SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)
Oleh Mega Ayu Septrina
20 Februari 2011
Saat ini perkembangan informasi sudah amat pesat dan canggih. Salah satunya adalah informasi melalui internet, dimana setiap orang dapat mengakses informasi apa saja yang mereka inginkan melalui internet. Sistem informasi melibatkan hubungan antara manusia dengan komputer (sistem). Berbagai bidang studi telah memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis internet, termasuk didalamnya bidang studi psikologi. Dalam bidang psikologi, internet dimanfaatkan untuk mempublikasikan berbagai macam jurnal, hasil penelitian, pengetahuan mengenai psikologi, konsultasi secara online, lowongan pekerjaan, tes psikologi (tes maupun wawancara) secara online dan banyak lainnya.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi. Hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien (Wikipedia, 2010).
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu psychē yang berarti jiwa dan logia yang artinya ilmu. Sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa (Wikipedia, 2011).
HRD atau yang sering dipanjangkan menjadi Human Resources Department, bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Kami percaya bahwa pengelolaan dari sumber daya manusia yang ideal dalam organisasi memiliki 8 aspek/pilar; dimulai dari: Seleksi dan Rekrutmen, Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development), Compensation and Benefit, Manajemen Kinerja (Performance Management), Perencanaan Karir (Career Planning), Hubungan Karyawan (Employee Relations), Separation Management, dan Personnel Administration and HRIS. Masing-masing pilar inilah yang akan menopang kinerja fungsi HR dalam organisasi untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas untuk menjawab kebutuhan bisnis dalam organisasi (Setyawan, 2008).
Tiap perusahaan memiliki sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem manajemen sumber daya manusia (human resource information system) atau HRIS. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. Sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktifitas-aktifitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP) (Setyawan, 2008). Dengan berkembangnya sistem informasi yang ada, maka adapun layanan yang berbasis sistem informasi dalam hal melayani kebutuhan sumber daya manusia (SDM).
Layanan Sistem Informasi SDM (HR Information System) adalah layanan yang berkaitan dengan pengaplikasian teknologi informasi dalam bidang SDM. Pada umumnya layanan ini digunakan untuk membangun suatu sistem informasi terpadu berbasiskan teknologi modern yang berkaitan dengan manajemen informasi dalam bidang SDM pada organisasi atau perusahaan (Optima Consultant, 2007).
Alat tes psikologi yang semula tidak dipublikasikan untuk umum, sekarang ini telah mulai dipublikasikan oleh pihak/orang-orang yang mengetahui tentang alat tes psikologi. Sebenarnya, alat tes psikologi tidak boleh bocor ke kalangan masyarakat. Karena banyak alat tes yang beredar di internet dilengkapi dengan trik-trik untuk mengerjakan tes tersebut. Adanya alat-alat tes yang dipublikasikan lewat internet ini akan berdampak tidak validnya hasil tes tersebut dan akan terjadi faking good dari individu yang mengerjakan tes yang bersangkutan dalam dunia nyata.
Adapun dampak positif dan negatif dengan adanya sistem informasi psikologi/SDM (sumber daya manusia), yaitu:
v Dampak Positif:
1. Efisien dan efektif. Dapat mempermudah pekerjaan psikolog dalam menskoring hasil tes dengan adanya software untuk skoring hasil tes yang bersangkutan dan hemat waktu (dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat).
2. Dapat melakukan wawancara melalui video call, jika interviewee (orang yang diwawancara) dan interviewer (orang yang mewawancarai) tidak dapat bertatap muka/bertemu secara langsung.
3. Dapat melakukan tes psikologi secara klasikal dengan software khusus alat tes psikologi yang biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu.
4. Dapat menerima surat lamaran/curriculum vitae (CV) dengan adanya email.
5. Dapat dilakukan pertukaran database pelamar dengan perusahaan lain.
v Dampak Negatif:
1. Individu akan mengalami resistansi (kebal) atau sudah mengetahui materi tes sehingga mengerjakan tes tidak sebagai dirinya sendiri melainkan menampilkan sisi-sisi baik yang dapat membuat hasil tes terlihat baik.
2. Dalam melakukan wawancara secara online, dikhawatirkan individu tidak menampilkan dirinya secara benar, yaitu individu yang diwawancara disorot dengan webcam tetapi yang mengetik jawaban adalah orang lain. Ataupun jika melalui suara, dikhawatirkan akan adanya gangguan atau tidak lancarnya jaringan sehingga video maupun suara yang ada akan patah-patah (jaringan lemot), yang mengakibatkan terganggunya proses wawancara.
3. Banyaknya informasi yang diterima sering kali membuat kita kesulitan dalam
memilah prioritas dan menentukan kebenaran informasi tersebut. Bahkan tidak
jarang orang percaya begitu saja terhadap informasi yang diterimanya, tanpa
terlebih dahulu menyelidiki kebenaran dari informasi yang dia terima (Dewin, 2010). Dalam hal ini, misalnya lamaran yang diterima melalui email.
4. Dengan adanya programmer yang dapat membuat software skoring alat tes psikologi, membuat programmer tersebut dapat melakukan pekerjaan orang-orang psikologi dalam hal skoring hasil.
5. Dengan adanya banyak sistem informasi SDM, dapat mengakibatkan pengurangan tenaga kerja, baik melalui PHK maupun menyempitnya peluang kerja bagi tenaga kerja yang tidak menguasai TI (Teknologi Informasi). Padahal belum tentu orang-orang yang tidak menguasai TI tidak memiliki kompetensi yang handal (Dewin, 2010).
Sumber Referensi :
Dewin. (2010). Dampak negatif sistem informasi. http://dewin221106.blogspot.com/2010/05/dampak-negatif-sistem-informasi.html. 17 Februari 2011 11:26 PM.
Optima Consultant. (2007, Juli). Layanan sistem informasi SDM (HR information system service). http://www.konsultansdm.com/2007/07/layanan-sistem-informasi-sdm-hr.html. 17 Februari 2011 11:02 PM.
Setyawan, Yodi. (2008). Sistem informasi sumber daya manusia. http://yodisetyawan.wordpress.com/2008/05/02/sistem-informasi-sumber-daya-manusia/. 17 Februari 2011 11:26 PM.
Wikipedia. (2010, Desember). Sistem informasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. 20 Februari 2011 2:47 PM.
Wikipedia. (2011, Februari). Psikologi. http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi. 20 Februari 2011 2:50 PM.
Diposting oleh mega di 2/20/2011 03:11:00 PM 0 komentar
Label: psikologi, sistem informasi, sumber daya manusia